Minna, Atashi No Blog e YOUKOSO !

Kamis, 29 April 2010

Jenuh dan Penyesalan

30 April 2010
Golakan semangat di dalam tubuh saya perlahan menyurut
Darah panas ini tak menjadi dingin
Tak ada Hasrat
30 April 2010
Jam berdering menyemangati hidupku di pagi hari
Tapi kumatikan semangat itu
Jenuh
Mendengar teriakan penggugah semangat yang sudah menjadi keseharian
30 April 2010
Aku butuh peri semangat
Yang membantuku berdiri
Menaburkan bubuk bubuk pembakar semangat
Memanaskan darah ini
30 April 2010
TUHAN
Ini salahku, aku yang tak kehilangan motivasi
Aku yang yang kehilangan pegangan untuk selalu maju
TUHAN, aku yang payah ini memohon
Memohon bantuan agar hidupku berarti

AKU AKHIRI APRIL dengan buruk
TAPI AKAN AKU SAMBUT MEI dengan lebih BAIK

Selasa, 27 April 2010


Umur 5 tahun, mama, papa, bahkan guru TK bertanya :
" Apakah cita - cita kamu, nak ? "
Dan jawaban standar khas anak - anak yang mungkin sudah tersettle dari awal :
" DOKTEL "
Beranjak Umur 10 tahun, pada sebuah karangan guru meminta kita untuk menulis tentang cita - cita, dan jawaban mulai beragam, termasuk saya :
" Saya ingin jadi SUTRADARA ", jawaban itu tak beralasan.
Menjelang remaja cita - cita berubah, entah angin mana yang membuat cita - cita awal yang terdengar keren menjadi goyah.
" Cita - cita lo jadi apa sih ? "
Tanya teman - teman.
" Kalau gue sih pengen jadi orang berguna aja buat semua orang, kaya, terkenal ", jawaban dari remaja labil yang tak tentu arah akibat banyak nasihat dan pengaruh sana sini.
Remaja akhir alias SMA, timbulah polemik hidup, tentang cita - cita dan kemampuan yang kita punya. Terkadang teringat pepatah trendy " GANTUNGLAH CITA-CITA MU SETINGGI LANGIT". Dan ketika ingin menggantung cita-cita itu, MIMPI dan KENYATAAN bergelut di dalam diri. Antara merasa tak mampu dan yakin terhadap pepatah itu. Tapi harus kuputuskan, dan malam itu aku putuskan cita-cita ku menjadi DIPLOMAT. Alasannya tentu banyak dan sangat berbau2 mimpi.
Peralihan remaja akhir menuju dewasa awal, tiba - tiba masalah datang. KENYATAAN yang harus saya terima tidak sesuai dengan MIMPI yang saya lukiskan sejak malam itu.
SAYA TIDAK MASUK JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL, dan GAGAL menjadi DIPLOMAT.
Hancur ? pasti. Putus asa ? mungkin.

Tapi. .
AKHIRNYA AKU TETAPKAN CITA-CITA ku
AKU HARUS BISA MENGINJAKAN KAKI DI JEPANG
MENUNTUT ILMU di negeri yang terkenal kedisiplinannya, rasa nasionalisme yang tinggi, "MENCURI ILMU" untuk aku persembahkan ke negara tercinta (sedikitnya untuk beberapa orang yang membutuhkan) dan dengan ILMU yang aku peroleh di negara itu aku akan menjadi DOKTER untuk menyembuhkan "sakit" di negara ini, menjadi SUTRADARA baru yang bisa mengatur peran-peran para tokoh dan membuat alur cerita menjadi HAPPY ENDING di negara ini, menjadi ORANG YG BERGUNA untuk diri sendiri dan negara, menjadi KAYA pengetahuan, pengalaman dan budaya, menjadi TERKENAL karena berhasil. Dan InsyaAllah walaupun tidak menjadi DIPLOMAT, saya bisa ke negara jepang atau ke negara2 lain dengan BAHASA YANG SAYA SEDANG PELAJARI.

finally, it.s my PASSION.

Minggu, 04 April 2010

Antara SANTA CLAUS dan DILEMA

Tepatnya tanggal 5 April 2010, 9.50 waktu PSBJ. Hari itu adalah hari pertama Ujian Tengah Semester si MAHASISWI, si MAHASISWI adalah seorang yang tersesat dalam labirin keFANATIKAN orang - orang akan KARAKTER KHAYALAN dari negara SAKURA, mata kuliah SHOKYU NIHON GO*. Mendapat tempat duduk urutan ke-25. Dan seorang dosen sedikit berumur namun tetap anggun keibuan datang menghampiri si MAHASISWI dan memberiny secarik kertas putih bertuliskan huruf - huruf yang tak lazim bagi masyarakat Indonesia, mendadak DISLEKSIA. Hanya dua lembar, namun rumit.
Si MAHASISWI memulai ujiannya dengan langkah pertama, yaitu menulis nama dan nomor pokok mahasiswa. Lancar. Tahap kedua, membaca sepintas soal - soal yang dibuat oleh dosen si MAHASISWI yang sangat pintar dan memiliki hobby membuat SOAL, yaa selintas si MAHASISWI mendapat maksud dari perintah soal tersebut. Lancar. Tahap ketiga, mencoba membaca setiap soal - soal dengan teliti, berusaha membaca huruf - huruf itu dengan berkonsentrasi, pada soal terakhir bagian satu. DEG. Kinerja kerja otak perlahan semakin keras, berfikir, berfikir, menemukan jawaban soal itu. DILEMA part I.
Si MAHASISWI mencoba soal bagian dua. LANCAR.
Mencoba bagian tiga dari kertas soal tersebut, sedikit lancar namun ada sesuatu yang menggangu konsentrasi. TEMAN SEKELAS SI MAHASISWI mendadak bangkit dari tempat duduk, mengumpulkan kertas soal dengan bangganya dan pergi meninggalkan anak - anak lain dengan acuh. HUFT.
Si MAHASISWI berusaha mengembalikan konsentrasinya, dan dia menemukan soal yang membuat keyakinan dan persepsi akan maksud soal itu menjadi bercabang. DILEMA part II.
Si Mahasiswi masih tak gentar, dia tundukan kepala, berusaha mengerjakan soal bagian empat. DAN SI MAHASISWI lagi lagi mengalami DILEMA. DILEMA part III.

" kono hito no namae wa donata desuka ? "

Sebuah pertanyaan simpel yang menguras otak, berusaha searching folder - folder otak yang menyimpan jawaban akan pertanyaan ini. Dan ditemukan dua folder, entah yang mana folder yang terkena virus itu. SI MAHASISWI menimbang, memikirkan lagi folder yang mana yang berisikan data jawaban yang benar. Dan akhirnya DIA mendapat sebuah keputusan. Si MAHASISWI mengcopy-paste data di folder itu ke kertas jawaban.
Tiba - tiba datang dosen anggun itu dan berkata,

"XXXX-san, sudah dibaca 10 kali ?"

Pertanyaan yang membuat si MAHASISWI makin dilema. OO. DILEMA part IV.
Dibacanya lagi jawaban yang ia tulis, berharap ada malaikat yang menghampiri dan memberi tahu. Tapi TAK ADA.
Dilema berkepanjangan.
Semua soal memiliki 2 folder data yang merupakan jawaban dari soal. Dan Si MAHASISWI bingung memutuskan.
Seperti permainan "who wants to be a milionaire" saat kontestan memilih bantuan 50:50.
Rasanya ingin teriak, tapi tak mungkin.
Tapi DILEMA ini harus diakhiri, dengan langkah di-pede-pede-in Si MAHASISWI maju ke depan dan mengumpulkan soal UTS itu.


" EIJI, no terakhir itu jawabannya apa y ? "
" Kono hito wa santa kura-su desu "



SILLY !!!!!

Sabtu, 03 April 2010

Berkaca-CACAT

Berkaca
Kan kau temukan sosok diri, rupawan bahkan buruk rupa
Berkaca
Menemukan sesuatu yang jangal dengan jelas
Berkaca
Terkadang sulit karena cermin buram, kotoran dan tua
Berkaca
Bisa begitu mudah, saat kau ambil kain dan membersihkan semua yang membuat buram cermin
Berkaca
Berharap yang kau temukan adalah sosok rupawan tanpa cacat
Berkaca
Seringkali malah ditemukan cacat di sana sini
Berkaca
Berusaha melibatkan pihak lain, mencoba menilai diri
Berkaca
Tapi yang mereka ucapkan sekali tiga uang
CACAT
Berkaca
Tak terima ! kau banting dan kau ganti yang baru
Berkaca
Kaca memantulkan bayangan diri, ASLI tanpa Rekayasa
Berkaca
Cermin berkata CACAT
Berkaca
Diri tak terima, beribu kali kau pecahkan, kau ganti, kau tukar dengan yang mewah
Berkaca
Praang !

PANTULAN DIRI YANG SESUNGGUHNYA, CACAT

"SAAT ITU"



Kapan saat itu tiba
Melukis senyuman d wajah MEREKA
Menciptakan cahaya untuk menerangi MEREKA d kala gelap
Membuat semangkuk kebahagiaan penuh cinta
Menghapus air mata
Mengganti peluh mereka melawan dunia
Hingga terucap kata
KAMI BANGGA MEMILIKI KAMU, Nak.

I LOVE MAMA n PAPA.

Jumat, 02 April 2010

Kenapa harus jadi cewek

"KENAPA PADA SAAT PEMBAGIAN TAKDIR SAYA HARUS JADI WANITA ?"

itu c pertanyaan yang selalu ada d otak 100 GB ini. ketika sendiri, bercermin, tiba2 muncul pertanyaan itu.
hemmm. .orang2 selalu berkata TAKDIR
yaaa itu emang TAKDIR, gw juga tau. tapi document untuk menyimpan alasan ini menolak, karena alasan itu tidak diterima. menurut OTAK bagian kepuasan diri, "TERLALU SIMPLE". mungkin otak nee yang gila, hanya mau menerima DATA COMPLEX.
hahhaa

balik lagi ke pertanyaan itu, pertanyaan itu akan memunculkan pertanyaan2 baru. Tapi yang lebih tepat adalah penyesalan diri.
kalau saya jd pria mungkin saya bisa lebih ARROGANT dari sekarang
lebih BEBAS tanpa batas
hhaha

saya benci keterbatasan sbg wanita
huft.

D sini saya hanya menunggu penjelasan.
penjelasan yang bisa diterima otak 100 gb ini
hahahha

JIKOSHOKAI

Hanya menyapa pada diri sendiri
" HAI "